Minggu, 14 Desember 2014

Kisah Seks Selingkuh Dengan Ibu Mertua Tujuh Tahun Silam Part 6

Share it Please
Kisah Seks Selingkuh Dengan Ibu Mertua Tujuh Tahun Silam Part 6. Dengan diantar pakde Par dan bapak mertuaku jam 8.30 malam kami tiba di setasiun balapan, setelah menunggu sekitar kurang lebih setengah jam kereta pun berangkat. Kuputar bangku tempat duduk kami biar kami bias saling berhadapan, istriku duduk bersama anakku yang sudah tertidur dipangkuan istriku sementara aku duduk bersama ibu mertuaku.

Setelah lewat stasiun Yogyakarta, kulihat bangku disamping tempat duduk kami kosong. Berarti sudah tidak ada penumpang aku pun pindah tempat duduk di sebelah kami ternyata penumpang kereta hari ini tidak begitu penuh. Dinginnya AC dikereta membuat banyak penumpang yang menarik selimut dan tertidur dengan lelapnya. Kulihat istri dan ibu mertuaku pun sudah tertidur  jam 2 pagi aku terbangun kulihat istri dan anakku masih tertidur, aku bangkit dengan berlahan – lahan kucolek ibu mertuaku beliau membuka matanya ssstt aku pun memberi kode kepada ibu mertuaku berlahan - lahan ibu mertuaku bangkit. Kulihat istri dan anakku masih tertidur, “bu aku kepengen bisikku” ibu mertuaku tersenyum dan kami berjalan kea rah belakang melewati penumpang lain yang masih lelap tertidur.

Sesampainya kami di gerbong belakang  tepat dibelakang gerbang kami ternyata hanya ada beberapa penumpang yang sedang terlelap tidur dan masih banyak kursi yang kosong. Setelah mendapat tempat duduk yang kurasa aman kuputar bangku di depan biaraman dan lega bagian tengahnya. Langsung kepeluk ibu mertuaku kami pun saling berpangutan ku remas tetek ibu mertuaku dengan perasaan yang sangat berdebar. Ku buka celanaku sampai sebatas lutut kontolku sudah tegak dengan sempurna kuangkat rok panjang ibu mertuaku wowwww ternyata ibu mertuaku sudah tidak memakai CD lagi. “kamu yang suruh katanya”, sambil memencet hidungku aku duduk di lantai kereta badanku bersandarkan tempat duduk ibu mertuaku pun bangkit mengangkangiku berlahan – lahan di arahkan ke memeknya ke burungku yang sudah tidak sabar menerima sarangnya.

Diturunkan berlahan – lahan dan bless, ambles semua kontolku masuk ke dalam tertelan lobang nikmat ibu mertuaku yang sudah sangat basah sekali “ahh  rintih kami bersama”. Goncangan kereta api dan goyangan naik turun pantat ibu mertuaku menambah nikmatnya persetubuhan kami. Dengan cepat ibu mertuaku menaik turunkan pantatnya, kami berdua bersetubuh dengan rintihan berlahan takut kalau – kalau ada penumpang yang terbangun dan melihat perbuatan kami.

Hanya beberapa menit saja “aahh hh ibu aku, aku mau keluar” “ cret cret cret” kuangkat badanku dan kupeluk dengan erat tubuh ibu mertuaku tanpa sadar ibu mertuaku pun mengigit pundakku saat ejakulasi dan orgasme bersamaan hadir melanda dua insan manusia yang sedang lupa diri dan dilanda asmara.”deg deg deg deg”, suara jantungku untungnya tidak ada seorangpun yang lewat mondar mandir. Buru – buru aku dan ibu mertuaku merapikan pakaian kami dan bergegas kembali kegerbong kami. Kulihat anak dan istriku masih terlelap tertidur. Aku dan ibu mertuaku pun kembali keposisi kami masing – masing dan tertidur engan senyum penuh kepuasa. TAMAT.

By : A.S

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Followers

Follow The Author