Kisah Seks Selingkuh Dengan Ibu Mertua Tujuh TahunSilam Part 1. Kisah Seks Selingkuh Dengan Ibu Mertua Tujuh Tahun Silam
,tepatnya bulan mei 2011 aku memiliki pengalaman sex’s yang sedikit aneh dan
luar biasa tentunya. Waktu itu bertepatan dengan banyaknya libur tanggal merah,
yang harinya sangat berdekatan. Aku dan istriku sengaja mengambil cuti sebanyak
dua belas hari kerja, ditambah dengan libur tanggal merah. Yah! lumayan untuk
istirahat dari rutinitas pekerjaan dan sumpeknya kota Jakarta. ***** Aku
berusia 30 tahun, sebut saja namaku P, I istriku Berusia 29 Tahun. Kami baru
dikaruniai seorang anak lelaki yang lucu yang ku beri nama PU, berusia 2,5
tahun. Pada hari yang sudah kami tentukan aku sekeluarga berangkat ke Kota B.
Penumpang kereta Argo Lawu tidak terlalu penuh! Mungkin, dikarenakan hari libur masih beberapa hari lagi, jadi aku istri dan anakku lebih leluasa beristirahat selama dalam perjalanan. Jam 5:30 pagi kereta tiba di stasiun kota B, Kami di jemput Ibu mertuaku dan pakde Par sopir keluarga Mertuaku. Ibu mertuaku begitu bahagianya dengan kedatangan kami, anak kami PU pun langsung dipeluk dan diciumi, maklum anak kami PU cucu lelaki pertama bagi keluarga bapak dan Ibu mertuaku. Akhirnya, kami sampai juga di desa KG tempat tinggal mertuaku, suasana desa yang cukup tenang langsung terasa, ditambah lagi rumah mertuaku yang begitu besar, hanya dihuni oleh Bapak dan Ibu mertuaku saja. kelima anak bapak dan Ibu mertuaku semuanya perempuan, dan sudah pada menikah semua! kecuali Adik iparku yang paling bungsu saja yang belum menikah! dan saat ini sedang menuntut ilmu di salah satu perguruan tinggi negri di kota Z.
“Bapak mana Bu? Tanya I istriku”. “Bapakmu lagi
kerumah Bupati, Biasalah paling - paling ngomongin proyek!”, Jawab Ibu
mertuaku. Ibu mertuaku seorang wanita yang berumur kurang lebih 48 tahun,
kulitnya putih bersih. Bapak dan Ibu mertuaku menikah disaat usia mereka masih
remaja, namun begitu, Ibu mertuaku masih tetap terlihat cantik walaupun usianya
hampir memasuki kepala lima. Istriku sendiri anak kedua dari 5 bersaudara.
Setelah mandi dan beristirahat kamipun makan pagi
bersama. Kami bercerita kesana kemari sambil melepas lelah dan rasa rindu kami,
tanpa terasa haripun sudah menjelang sore. Selepas mahgrib bapak mertuaku
kembali dari rumah bupati, kami pun kembali bertukar cerita, semakin malam
semakin sepi padahal baru jam 8 malam. Maklumlah didesa!. “Ini minum wedang
buatan Ibu! Biar kalian segar saat bangun pagi harinya”. Aku, istriku dan bapak
mertuaku pun langsung memimum wedang buatan Ibu mertuaku. “Enak sekali Bu! apa
ini Tanya I istriku “. “Itu wedang ramuan Ibu sendiri! Gimana, seger kan?”.
Kamipun melanjutkan obrolan kami kembali, kurang lebih setengah jam kami
ngobrol, rasanya mata ini kok berat sekali. Istiku pamit menyusul anak kami
yang sudah duluan tertidur. Aku mencoba bertahan dari rasa ngatuk! dan
melanjutkan cerita kami, namun apa daya! rasa ngantuk ini sudah terlalu berat.
Akupun pamit tidur pada bapak dan Ibu mertuaku. Sambil menguap aku berjalan
menuju kamar tidur kami yang cukup besar, kulihat istri dan anakku sudah
tertidur dengan nyenyaknya. Tumben dia nggak nungguin aku? Akupun langsung
merebahkan diri karena rasa ngantuk yang begitu berat. Tak lama aku pun
langsung tertidur.
Entah sudah berapa lama aku tertidur, aku merasakan
seperti ada yang menciumku, membelaiku, aku mencoba untuk membuka mataku, namun
aku tetap tidak sanggup untuk membuka mataku ini. Rasanya seperti ada yang
mengganjal dimataku, yang membuat aku terus tertidur. Aku juga merasakan nikmat
saat berejakulasi. Dan Aku berangapan bahwa semua ini hanya mimpi basah saja.
Ketika pagi harinya aku terbangun, kulihat istri dan anakku masih lelap
tertidur, aku ke kamar mandi untuk kencing! begitu aku melihat kemaluanku, ada
bekas sperma kering? Kupegang kemaluanku dan jembutku kok lengket? ketika
kucium, aku mengenal betul bau yang begitu kas, bau dari lendir kemaluan
perempuan. Aku berpikir kok mimpi basah ada bau lendir perempuannya?, apa
semalam aku diperkosa setan? Saat kami semua sarapan pagi, aku hendak
menceritakan peristiwa yang kualami semalam, tapi aku malu, takut ditertawakan,
jadi aku diamkan saja peristiwa semalam. Bersambung.
By : A.S
mantap
BalasHapus