Minggu, 14 Desember 2014

Kisah Seks Selingkuh Dengan Ibu Mertua Tujuh Tahun Silam Part 4

Share it Please
Kisah Seks Selingkuh Dengan Ibu Mertua Tujuh TahunSilam Part 4. Saat ayam berkokok dan jam menunjukan pukul 3:30 kami menyudahi pertarungan yang begitu nikmat, lalu Ibu mertuaku dengan santai berjalan keluar dari kamar kami sambil berkata, “Mas P terima kasih!”. ***** Yah.. itulah awal hubungan sexku dengan Ibu mertuaku, walaupun ada rasa sesal namun rasa sesal itu lenyap tertelan nikmat yang kudapat, dan akupun jadi tahu bahwa wanita seusia Ibu mertuaku sangat nikmat untuk di setubuhi. Nanti akan aku ceritakan kembali kisah persetubuhanku dengan mertuaku selama aku liburan di desa KG.

Pagi Harinya, saat aku terbangun waktu sudah menunjukan pukul 10:15, kulihat disampingku. Istri dan anakku sudah tidak ada lagi Ahh.. akupun termenung mengingat kejadian semalam, aku masih tidak menyangka Ibu mertuaku orang yang sangat aku hormati dan sangat aku kagumi kecantikannya dengan suka rela menyerahkan tubuhnya kepadaku. Malahan ibu mertuaku juga yang memulai awal perselingkuhan kami. “Selamat pagi Ma” sapaku saat kulihat di dapur, istriku sedang membuatkan kopi untukku “Kok sepi pada kemana mah?” “Kamu sih bangunnya kesiangan  Bapak pergi ke W, Ibu pergi ke pasar sama PU”. Kupandangi wajah istriku, tiba-tiba saja terlintas bayangan wajah Ibu mertuaku akupun jadi terangsang karena peristiwa semalam masih membekas dalam ingatanku. “Ihh.. apa - apaan sih Mas jangan disini dong Mas..”, protes istriku saat kutarik lengannya  langsung kupeluk dan kulumat bibirnya. “Mas.. malu.. ahh, nanti kalau Ibu datang bagaimana?” Aku yang sudah benar benar terbakar birahi sudah tidak perduli lagi akan protes istriku, kuremas teteknya, ku lumat bibirnya, yang aku bayangkan saat itu adalah Ibu mertuaku. Kubalik tubuh istriku dalam posisi agak membungkuk, kusingkap ke atas dasternya kuturunkan celana dalamnya dan “Uhh Mas pelan pelan dong” Aku tak perduli, kuturunkan celanaku sebatas lutut  langsung kuarahkan burungku yang sudah tegak berdiri kelobang memek istriku. “Mass.. pelan pelan.. dong.. sakit.. Mas” Semakin istriku berteriak, gairahkupun semakin meninggi aku terus memaksa memasukan kontolku ke lubang memek istriku yang belum basah benar. “Ahh..”, jeritku, saat burungku amblas tertelan memek istriku.

Entahlah saat itu aku merasakan gairahku begitu tinggi langsung ku kugoyang maju mundur pantatku “Ahh nikmat I”, kugoyang dengan keras keluar masuk kontolku “Mas.. enak mass” terus kugoyang maju mundur, mungkin karena terlalu bernafsu baru beberapa menit saja rasanya ejakulasiku sudah semakin dekat denyutan di kontolku semakin membuat aku mempercepat kocokan kontolku di lubang memek istriku. “I.. aku mau keluarr nihh”  “Tahann mass, jangan dulu tahan sayang”, pinta istriku. Namun, semua permintaan istriku itu sia-sia, aku sudah tidak sanggup lagi menahan bobolnya benteng pertahananku, sedetik kemudian aahh, seluruh syaraf tubuhku menegang dan cret.. cret.. crett.. uhh.. aku menjerit tertahan sambil dengan erat kupeluk tubuh istriku dari belakang. Kulihat, raut wajah kekecewaan diwajah I istriku, “Maaf.. ya.. sayang aku sudah ngak tahan aku terlalu bernafsu, habis kamu sexy sekali hari ini”, rayuku. “Ndak apa-apa Mass”, kukecup keningnya. “Kamu aneh deh Mas? ngak biasanya kamu kasar kayak tadi?”, tanya istriku sambil berlalu menuju kamar mandi. Kasihan istriku padahal saat bersetubuh dengannya aku membayangkan yang sedang kusetubuhi adalah ibu mertuaku.

Saat siang menjelang setalah makan siang istriku dijemput oleh teman-teman genknya waktu di SMA dulu, Rupanya istriku sudah janjian untuk bertemu dengan teman -teman sekolahnya dulu, kebetulan salah satu sahabat karib istriku yang sekarang ini tinggal di L, saat ini sedang pulang kampung juga “Pada mau kemana nih?” Tanyaku “Mumpung kita lapi pada kumpul nih Mas, kita mau jalan- jalan aja Mas. Ya.. Paling-paling ke kota S makan Soto gading”, Jawab mereka. Setelah berbasa basi, mereka pamit padaku dan ibu mertuaku. “Da.. da PU jagain mamah ya..”, kukecup anakku. “Bu aku pergi dulu ya”, pamit istriku. “Mas aku jalan jalan dulu yahh, bye Mas” Saat aku masuk kedalam rumah aku lihat Ibu mertuaku sedang mengunci pintu gerbang. “Kok digembok bu? “Biar aman”, katanya, sambil berjalan dan masuk ledalam rumah, dan klik.. Pintu rumah pun di kunci oleh Ibu mertuaku. Aku dan Ibu Mertuaku saling berpandangan seperti sepasang kekasih yang lama sekali tidak berjumpa dan saling merindukan entah siapa yang memulai aku dan Ibu mertuaku sudah saling berpelukan dengan mesranya, Kukecup keningnya, dan kuremas remas bongkahan pantatnya. “Mas P, Saat-saat seperti inilah yang paling ibu tunggu-tunggu” kupandangi wajah ibu mertuaku, Sunguh cantik sekali, kucecup kening mertuaku, kulumat bibirnya, kami berciuman dengan buasnya, saling sedot, saling hisap, kuangkat dan kulepas daster yang dipakai ibu mertuaku. Bersambung.

By : A.S

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Followers

Follow The Author